Di segala sektor informal maupun formal memiliki job desain, namun kriteria dari keduanya amatlah berbeda, menurut salah seorang tetangga saya yang memiliki bengkel motor, kriteria job descriptionnya seperti bisa membongkar motor dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada motor, ini dilihat dari sisi umumnya, kalo diliat dari detailnya ialah dapat mengganti cat pada motor, chrome dan tune up. Job spesificationnya pun tidak terlalu mendetail seperti sektor formal, persyaratan untuk bekerja dibengkel ini hanya lululan STM, namun kalau ia mengerti dan paham mengenai mesin-mesin pada motor juga bisa diterima walaupun bukan dari lulusan STM, mampu bekerja keras, untuk masalah usia tidak ada kriteria tertentu, dari job spesifikasinya yang tidak terlalu banyak dan cara rekruitmentnya pun tidak dengan cara memasang iklan di berbagai media seperti koran dan internet, namun dari mulut ke mulut karena pada dasarnya dy sudah berada di ruang lingkup orang-orang yang mengerti otomotif, dari situ terekrutlah 3 orang karyawan yang merupakan teman-temannya sendiri.
Namun selaras dengan usahanya yang berkembang dengan pesat maka mengharuskan ia untuk membuka cabang baru dan otomatis haruslah ada perekrutan karyawan lagi, lalu info mengenai lowongan pekerjaannya hanya ditempel di depan bengkelnya saja dan yang ingin melamar cukup datang kebengkel tersebut dan mencoba untuk mempraktekan keahliannya, kalo ia orang yang melamar itu mempunyai keahlian yang diharapkan maka langsunglah di terima sebagai karyawan, sebuah rekruitment yang simple. Kalau berbicara mengenai gaji, 1 orang karyawannya diberi gaji 1,4jt atau bisa dibilang di atas UMR. Mengingat ini merupakan sektor informal yang belum begitu besar seperti perusahan formal maka gajinya pun hanya segitu, mengingat pendapatan perbulannya tidak menentu, kadang mencapai 10jt namun kadang bisa lebih dan bisa kurang dari itu atau tidak menentu. Kalau pendapatannya hanya 5jt, maka ia sendiri yang harus menanggung kerugiannya, gaji karyawannya tetap 1,4, tidak dikurangi juga.